01 November 2008

SEBERAPA JAUH TINGKAT KEPENTINGAN SEBUAH POWER SUPPLY

Sangat boleh jadi anda berpikir, adalah sebuah tindakan pemborosan atau hanya membuang buang uang dengan percuma jika membeli unit Power Supply kelas “High End” yang harganya diatas 1 Juta Rupiah (Bahkan ada yang 2 juta lebih !) untuk PC kesayangan anda, dan PS yang digunaan pun ada yang berkapasitas 500 Watt, 650 Watt, 700 Watt, atau bahkan 1000 atau 2000 Watt !. Inipun menjadi pertanyaan bagi anda mengapa daya yang dibutuhkan begitu besar, padahal dulu cukup dengan kapasitas 300 Watt saja komputer sudah dapat dioperasikan dengan lancar tanpa masalah ? dan kenapa sih Power Supply Unit (PSU) yang tidak kelihatan itu (karena berada di dalam casing yang tertutup) sampai berharga demikian mahal ?

Seiring dengan perkembangan teknologi komputer masa kini semakin canggih saja, hal ini disebabkan tuntutan pengguna komputer akan kecepatan dan kemudahan dalam data processing untuk mencapai efisiensi semaksimal mungkin.

Dengan adanya tuntutan tersebut diatas maka mau tidak mau kemampuan komponen perangkat keras (hardware) dan unjuk kerja-nya pun meningkat dengan memanfaatkan teknologi ter-anyar demi memenuhi tuntutan akan kecepatan, efisiensi serta kepuasan para pengguna PC

Dan tentunya ini semua harus dibayar cukup mahal, bukan dari semata mata harga perangkat keras itu saja, namun juga biaya peng-operasi-an PC turut meningkat, karena hardware masa kini rata-rata membutuhkan daya yang besar.

Intel dan AMD, dua raksasa pembuat prosesor mencoba menjawab permasalahan ini dengan menerapkan Speed Step Technologi yang kita kenal dengan istilan EIST yang menjadi andalan Intel untuk menghemat penggunaan daya, AMD dengan Cool ‘ ‘ Quiet nya yang fungsinya sama dengan Intel.

Tidak seperti Intel dan AMD, nampaknya 2 pabrikan besar ternama pembuat chipset kartu grafis yaitu nVidia dan ATI belum memikirkan hal ini, terbukti dari kartu grafis masa kini buatan kedua fabrikan tersebut rakus akan daya. Rata-rata daya yang dikonsumsi kartu grafis lebih dari 200 Watt, terlebih-lebih apabila sistem PC menggunakan Dual Card yang dikenal sebagai teknologi SLI pada nVidia dan Crossfire pada ATI artinya menggunakan 2 buah kartu grafis dalam satu PC (bahkan kini sudah ada yang menggunakan 3 sampai 4 buah kartu grafis sekaligus dalam 1 PC !) kebutuhan akan daya pada sistem seperti ini bisa mencapai 500 Watt lebih. Penerapan teknologi SLI dan Crossfire biasa dilakukan oleh para gamer (pemain game komputer) atau para desainer grafis untuk memperoleh tingkat kehalusan gambar (image) yang maksimal dan realistik…. mereka melakukan ini semua demi tercapainya kepuasan maksimal.

Belum lagi perangkat keras lainnya yang terdapat didalam sistem, memori 2 sampai 4 Gb sudah merupakan hal yang umum dijumpai pada perangkat komputer masa kini, mengingat harga memori DDR II yang sudah sangat terjangkau dengan munculnya DDR III, kemudian perangkat Hard Disk yang berjumlah rata-rata 2 buah, karena harga hard disk yang menggunakan teknologi SATA II juga sudah terjangkau, adanya perangkat optic yaitu

CD/ DVD-ROM/Writer dan kipas tambahan untuk aliran udara dalam casing secara total membutuhkan daya yang cukup besar.

Kita semua tentu sudah tahu bahwa semua kebutuhan daya pada perangkat keras komputer diperoleh dari yang namanya Power Supply

Terlepas dari besar kecilnya tuntutan akan kebutuhan daya tersebut, semua perangkat keras pada sistem komputer masa kini menuntut kestabilan yang tinggi, kestabilan optimal hanya akan tercapai apabila komponen perangkat mendapat supply daya yang memadai secara kontinu (menerus)

Lalu kalau kita bertanya, yah kan pake merk “anu” juga bisa, mana harganya murah lagi, dan ah kayaknya pake yang 400 Watt juga cukup ga usah yang 500 Watt apalagi 1000 Watt….. Yah memang bisa saja menggunakan Power Supply berharga murah, tapi……. Komponen didalam power supply itu sendiri kualitasnya bagaimana ?, rata-rata kapasitor pada PSU berharga murah bukan SOLID CAPASITOR, Solid Capasitor telah teruji sebagai capasitor yang tahan untuk menerima panas yang tinggi, sehingga selain perangkat keras dalam komputer menjadi awet karena selalu beroperasi dalam kondisi stabil serta menerima daya yang cukup, PSU itu sendiri juga akan awet serta dapat menyuplai daya secara kontinu tanpa resiko drop, dimana drop atau menurunnya suplai daya disebabkan kapasitor didalam PSU “gerah” menerima panas yang tinggi terus menerus. Nah kapasitor non solid tidak tahan menerima panas yang tinggi dan terus menerus, lama kelamaan kapasitor didalam PSU akan meleleh hingga ahirnya tewas, syukurlah kalau Cuma PSU nya saja yang tewas, bagaimana halnya jika perangkat perangkat lainnya seperti kartu grafis turut terkena imbasnya akibat supplai daya yang tidak stabil ?, atau data-data yang tak ternilai harganya yang terdapat dalam hard disk anda raib karena hard disk nya error ?, belum lagi kerusakan yang dapat timbul pada prosesor yang harganya tidak bisa dibilang murah. Berapa biaya yang harus anda keluarkan untuk membeli 1 set PC yang baru yang jelas lebih mahal dari pada 1 unit PSU kelas High end ?

Penggunaan PS berharga murah dan berdaya kecil bisa digunakan (meski saya tidak menganjurkan) hanya apabila hardware yang digunakan dalam PC berkelas sederhana sampai dengan menengah dan dalam jumlah yang tidak banyak, misalnya kartu grafis yangdigunakan berkelas “Low” sampai “Mainstream” (menengah), hard disk yang digunakan cuma 1 buah, dan drive optic yang digunakan juga Cuma 1 buah saja (CD/DVD-ROM/WRITER), power supply yang digunakanpun cukup yang berkapasitas 400 Watt saja. Sekalipun demikian saya tetap tidak menganjurkan anda untuk menggunakan PSU murah atau PSU “bawaan” yang sudah ada didalam casing, kenapa ?, karena nilai efisiensi sebenarnya cuma 50% dari yang tertera pada label, misalnya pada label tertulis 400 Watt, maka daya PSU tersebut hanya 200 Watt saja, kapasitor yang digunakan pun pasti bukan solid Capasitor, karena biaya produksi akan menjadi tinggi apabila menggunakan solid capasitor, dan tidak ada satupun pabrikan yang bersedia untuk merugi.


image001

Gigabyte, pabrikan motherboard dan kartu grafis yang mempunyai nama besar telah mengeluarkan produk PSU kelas “High End” dengan brand name (merk) ODIN, tersedia dalam kapasitas 550, 680 dan 800 Watt, kualitasnya pun tak perlu diragukan.

Masih banyak pabrikan ternama pembuat PSU yang berkualitas prima dan berkelas “High End” antara lain ANTEC, CORSAIR, SILVERSTONE, THERMALTAKE dan lain-lain.


Pada era terdahulu fokus perhatian pengguna PC hanya pada Motherboard, Prosesor (CPU), hard disk, RAM dan VGA saja, PSU dipandang hanya sekedar sebagai pensuplai daya dan esensinya kurang begitu diperhatikan, namun untuk saat sekarang hal tersebut sudah tidak berlaku lagi, PSU telah terangkat kedudukannya menjadi komponen sistem PC yang teramat sangat penting, selain karena faktor-faktor yang telah saya tuliskan diatas, perangkat keras lainnya dalam sistem PC seperti motherboard dan kartu grafis men-syaratkan penggunaan PSU berkualitas baik dan dalam jumlah Watt minimal yang diperbolehkan.

Jika berminat, anda dapat membaca lebih jauh tentang spesifikasi PSU pada situs www.formfactors.org , pada dokumen yang berjudul “ATX12V Power Supply Design Guide” spesifikasi yang diuraikan cukup komprehensif yang meliputi antara lain form factor, dimensitypical PSU 12 Volt, operating voltage and tolerance, posisi seharusnya fan pendingin PSU, sistem ventilasi PSU yang baik dan posisi idealnya agar diperoleh aliran udara yang baik dalam casing PSU itu sendiri, dan banyak lagi hal lainnya yang menarik dan sangat berguna bagi anda.

Hati-hati menggunakan Fanless PSU (PSU tanpa kipas)

Penerapan fanless atau tanpa kipas dimaksudkan untuk mengurangi tingkat kebisingan yang ditimbulkan oleh komputer karena suara putaran kipas, maksudnya sih baik, yaitu agar kita tidak terganggu oleh dengung suara kipas dalam jangka waktu yang lama, yang dapat menyebabkan daya konsentrasi pada pekerjaan kita menurun, namun ternyata menggunakan PSU fanless sangat beresiko. Sebaik apapun disain PSU, sebaik apapun kualitas kapasitor yang digunakan dan sebaik apapun komponen lainnya yang berada didalam sebuah PSU, tetap saja PSU membutuhkan pendinginan yang memadai, PSU tidak bisa sekedar mengandalkan pelepasan panas yang cepat dari komponen berkualitas tinggi saja, pelepasan panas mau tidak mau tetap harus dibantu oleh adanya aliran udara yang bergerak didalam kotak/ casing PSU, dan aliran udara tersebut tidak bisa didapatkan tanpa bantuan kipas. Apabila pada sistem PSU tidak terdapat kipas sebagai generator aliran udara, maka tetap saja yang namanya resiko overheating (panas berlebih) pada komponen PSU itu ada, dan pada jangka waktu tertentu yang relatif singkat komponen komponen PSU akan rusak.
Penggunaan Fanless PSU hanya cocok bagi komputer yang jarang digunakan, atau paling tidak penggunaanya tidak terlalu berat (maksimal 3 - 4 jam sehari). Kalau toh anda sudah terlanjur menggunakan PSU fanless, dan anda termasuk dalam kategori pengguna PC kelas berat, maka mau tidak mau terpaksa anda harus menggunakan fan tambahan yang dipasangkan pada casing PC dibagian belakang PSU.
Sebenarnya tidak ada yang perlu dirisaukan mengenai kebisingan akibat putaran kipas PSU, sebab PSU kelas High End rata-rata menggunakan kipas berukuran 12 cm dan pada umumnya terletak di bagian bawah kotak PSU (PSU yang menggunakan fan berukuran 8 cm terletak dibagian belakang kotak PSU), dimana dengan diameter yang besar tersebut akan didapat aliran udara yang lebih banyak sehingga putaran fan dapat diperkecil, dengan demikian tingkat kebisingan menjadi akan sangat jauh berkurang.

image002

Gbr. kipas berdiameter 12 cm pada PSU Gigabyte Odin, terletak dibagian bawah kotak/ casing

Konektor Power pada PSU masa kini, untuk menghubungkan motherboard dengan power supply turut mengalami perubahan, pada model keluaran lama hanya ada 20 pin, sekarang seiring dengan perkembangan teknologi konektor ke motherboard ini bertambah menjadi 24 pin, hal ini dimaksudkan untuk mensuplai daya pada kartu grafis PCI-express yang membutuhkan daya rata rata sebesar 75 Watt, bahkan pada kartu grafis kelas High End selain daya standard yang disebutkan diatas, juga dibutuhkan suplai daya tersendiri untuk kartu grafis tersebut melalui kabel 6 pin yang terhubung langsung ke power supply, contohnya kartu grafis yang ber-chip set nVidia GeForce8800 atau ATI Radeon2900

image003

Gambar konektor PSU - Motherboard 24 pin

image004


Gbr konektor PSU 6 pin untuk suplai tambahan daya bagi kartu grafis PCI-e

Kabel dan konektor modular

Lahirnya sistem modular pada kabel dan konektor PSU menjadi salah satu tren PSU masa kini lainnya, diawali dengan mempertimbangkan manajemen sistem peng-kabel-an agar jaringan kabel-kabel dalam casing menjadi rapih, sehingga selain enak dilihat apabila menggunakan casing transparan, juga akan didapat aliran udara yang optimal. Selain itu hanya kabel-kabel dan konektor yang memang benar-benar diperlukan saja yang akan ada didalam casing, karena satu perangkat hanya satu kabel saja yang dihubungkan langsung ke PSU. Berlainan dengan sistem perkabelan pada PSU konvensional, dimana semua kabel dan konektor bersatu karena hanya keluar dari satu outlet saja, sehingga kabel dan konektor yang tidak digunakan berjuntai kesana-sini dan memerlukan penanganan khusus untuk membuatnya menjadi rapi, sebab dengan membiarkannya akan membuat aliran udara didalam casing terhambat. Memang harganya lebih mahal namun tidak berbeda terlalu jauh dengan yang konvensional

image005image006

Gambar PSU yang menggunakan sistem kabel dan konektor modular

image007
Gambar paket. Lengkap PSU Modular

Efficiency PSU

Power Supply tidaklah sepenuhnya mensuplai daya sesuai dengan yang tertera pada label produk yang mereka buat, misalnya jika tertulis pada spesifikasi atau label produk 550 Watt, tidak berarti PSU tersebut benar-benar mampu mensuplai daya sebesar 550 Watt, sebab saat berlangsungnya proses transormasi arus AC dari daya listrik utama ke berbagai komponen DC didalam PSU akan menyebabkan adanya sejumlah daya yang terbuang dalam bentuk panas, berarti wattage (banyaknya Watt) yang dapat di suplai oleh PSU akan lebih kecil dari spesifikasi atau angka yang tertulis pada label kemasan, inilah yang dinamakan dengan “Effisiensi” Power Supply. Efisiensi sebuah Power Supply adalah ratio antara daya atau energi yang dikonsumsi (daya yang diambil dari PLN) dengan daya atau energi yang dihasilkan, sebagai contoh jika daya PSU yang dihasilkan atau diproduksi besarnya 450 Watt, dan energi yang dikonsumsi adalah 550 Watt, maka nilai efisiensi adalah energi yang diproduksi/energi yang dikonsumsi dikalikan dengan 100% atau secara matematis 450/550 X 100% = 76,4%. Nah produk PSU berkualitas tinggi memiliki nilai effisiensi diatas 80%, karena itulah apabila anda membeli PSU kelas High End, periksa pada kemasannya atau manualnya apakah tertera label “80+ CERTIFIED”, yang berarti efisiensi minimumnya adalah 80%.

Perlu diketahui bahwa nilai efisiensi dari sebuah PSU tidaklah selalu konstan, nilai efisiensi sebuah PSU amat tergantung dari “beban kerja” yang kita berikan, yang dimaksud dengan beban kerja yaitu berat ringannya pekerjaan yang kita lakukan dengan komputer, pembebanan yang berat misalnya, memainkan game 3D yang membutuhkan proses rendering untuk menghasilkan kualitas grafik yang halus, contoh pembebanan yang ringan yaitu penggunaan komputer untuk sekedar mengetik naskah atau bermain game Windows Solitaire misalnya.

Standard Design PSU yang baik harus memenuhi kriteria nilai efisiensi sebagai berikut, pada pembebanan ringan (beban kerja yang kita berikan pada komputer) nilai efisiensi minimum adalah 65%, pada pembebanan normal 72%, pada pembebanan yang berat 70%, angka-angka tersebut berlain lainan disebabkan karena daya yang dikonsumsi oleh komputer akan berlain-lainan tergantung dari beban kerja yang kita berikan. Fleksibilitas nilai efisiensi pada PSU kelas atas sangat berperan dalam hal menghemat penggunaan daya listrik, karena pada beban kerja rendah secara otomatis konsumsi yang dibutuhkan akan lebih kecil, karenanya PSU secara otomatis juga melakukan penyesuaian dalam mengkonsumsi daya listrik. Banyak sekali benefit atau manfaat yang akan kita dapatkan sebagai imbalan dari menggunakan PSU kelas atas yaitu selain memperpanjang umur komponen PC, juga turut membantu menghemat penggunaan daya listrik di rumah anda.

Sekedar info saja, PSU yang berkualitas rendah dan berharga murah mempunyai nilai efisiensi kurang dari 50%, barangkali sekarang anda mengerti atau setidaknya mempunyai gambaran mengapa PSU berkualitas rendah alias murahan sangat mudah tamat riwayatnya, dan apabila bertahan, selain membuat kerja komputer tidak stabil karena PSU tersebut “kepanasan”, juga menyebabkan rentannya komponen perangkat keras komputer untuk mengalami kerusakan.

Jumlah watt yang harus didistribusikan sebuah PSU bergantung kepada banyaknya perangkat keras yang terpasang didalam komputer. Misalnya, 1 buah kartu grafis PCI-express membutuhkan daya sebesar 75 Watt, kemudian jika ditambahkan menjadi 2 atau 4 buah kartu grafis (SLI/ Crossfire), dengan mudah dapat diketahui kebutuhan daya yang harus disuplai oleh PSU dengan lain perkataan, tidak mungkin kita dapat menerapkan teknologi SLI/ Crossfire pada komputer yang menggunakan PSU berkapasitas 300 Watt.

Memang benar untuk menggunakan PSU berkualitas kita harus merogoh saku lebih dalam, jika sekiranya dana untuk membeli Power supply secara khusus tersebut belum tersedia, dan dana yang anda miliki hanya sanggup untuk menggunakan Power Supply bawaan casing, maka pilihlah casing yang menyertakan PSU sekurang-kurangnya 400 Watt, sebab rata-rata komputer masa kini membutuhkan daya sekurang kurangnya 400 - 450 Watt, jangan memasang terlalu banyak perangkat keras pada komputer anda, cukup dengan prosesor dual core atau core2Duo (Intel), memori sebesar 1 Gb, 1 buah hard disk, 1 buah CD/DVD ROM dan kartu grafis kelas menengah saja anda sudah bisa bekerja dengan komputer termasuk memainkan game 3D yang tidak terlalu berat yang menuntut spesifikasi hardware kelas atas, anda pun sudah bisa menjalankan program aplikasi pengolah grafis misalnya Adobe Photoshop dan CorelDraw, termasuk menggunakan Windows Vista tanpa mengaktifkan fasilitas Aero, sebab yang terahir ini memakan resource yang sangat besar dan mensyaratkan memori yang lebih besar dan juga kartu grafis kelas atas agar fasilitas aero pada Windows Vista bisa berjalan dengan mulus.

Semakin tinggi spesifikasi sebuah komputer, semakin besar juga daya yang akan dikonsumsi, berarti semakin tinggi Wattage (jumlah Watt) yang harus disuplai oleh PSU.

Sebelum menentukan kapasitas Watt (Wattage) PSU yang akan dibeli, buat perhitungan terlebih dulu berapa jumlah total Watt berdasarkan banyaknya perangkat keras yang akan anda pasangkan ke komputer anda. Sebagai gambaran, prosesor (CPU) membutuhkan daya yang berkisar pada range antara 30 - 130 Watt, mother board antara 25 - 50 Watt, Haed Disk antara 15 - 20 Watt, kartu Grafis antara 30 - 200 Watt tergantung dari model dan kelas kartu grafis yang digunakan. Setelah dijumlahkan tambahkan total watt yang didapat sebesar 30% untuk toleransi. Apabila anda merencanakan untuk menambah perangkat keras setelah dana mencukupi maka perhitungan kebutuhan wattage harus dimulai dari sekarang, agar tidak mengakibatkan anda terpaksa harus membeli lagi power supply, karena wattage yang anda miliki sekarang tidak mencukupi

Nah demikian pembahasan saya tentang power supply pada postingan kali ini dan juga jawaban akan pertanyaan di awal postingan, mengapa ada pengguna komputer yang “gila” atau sensasionil, yang membeli Power Supply berkapasitas Watt besar dan berharga sangat mahal.

Sampai jumpa pada postingan berikutnya, salam kepada seluruh pembaca blog saya yang setia





Promosi Gratis Semua Bisnis Anda Tanpa Batas

No comments:

ANDA MAU DIKEJAR UANG PANAS ?

lowongan kerja di rumah